Selasa, 21 Juni 2022

SEJARAH DIBALIK TERCIPTANYA LAGU "TELUK BAYUR" OLEH ZAENAL ARIFIN

 SEJARAH DIBALIK TERCIPTANYA LAGU "TELUK BAYUR" OLEH ZAENAL ARIFIN
Grup Band Zaenal Combo merajai dunia musik Indonesia dasawarsa 1960-an yang menguasai penataan musik rekaman hampir semua penyanyi yang lahir pada masa itu. Mulai dari penyanyi lagu Minang Elly Kasim, penyanyi pop Indonesia Lilis Suryani, Ernie Djohan, Alfian, duet Tuty Subarjo/Onny Suryono, Retno, Patti Sisters, Tetty Kadi, Anna Mathovani, Emilia Contessa, Yanti Sisters, Lanny Sisters, Saimima Sisters, Sparinga Sisters, Aida Mustafa, Titi Qadarsih, Lenny Bahar, Angle Paff, Lily Marlene, serta sejumlah penyanyi lagu daerah, seperti Fenty Effendi, Upit Sarimanah (Sunda), Nurseha, Eva Hasan, Yan Bastian, Irni Yusnita (Minang), Ida Anastya (Bengkulu), serta sejumlah nama lainnya.
Grup Band Zaenal Combo didirikan dan identik dengan Zaenal Arifin, salah satu personil Orkes Teruna Ria. Zaenal Arifin dilahirkan di Surakarta, 5 Mei 1935 dan meninggal di Jakarta, 31 Maret 2002. Ia anak pertama dari tujuh bersaudara, ayahnya berasal dari Minang dan ibunya dari Sunda, dibesarkan di Bandung. Ia mulai tergila-gila pada musik ketika masih duduk di bangku SMA. Setelah mendirikan Band Teruna Ria bersama Oslan Husein dan Mus DS tahun 1957, pemusik bertubuh langsing ini bergabung dalam Indonesia All Stars yang terdiri dari Maryono (saxophone), Paul Hutabarat (piano), Sadikin Zukra (gitar), Bill Saragih (drum), Didi Patirane (bass), serta penyanyi Ponto dan Ivo Nila kresna tampil di Floating Fair di Tokyo tahun 1959. Sepulangnya dari Jepang, Zaenal Arifin mendirikan Grup Band Zaenal Cubana Combo, kemudian berganti nama sebagai Zaenal Combo dan berhasil mendapatkan sambutan yang luas dari masyarakat Indonesia.
Zaenal Arifin adalah pencipta dan penata musik lagu Teluk Bayur yang dipopulerkan Ernie Djohan tahun 1968. Sebagai orang Minang, Zaenal Arifin bisa dikatakan hampir tidak pernah tinggal di Sumatera Barat. Lagu Teluk Bayur tercipta, ketika ia mengunjungi Padang dalam perjalanan show pada tahun 1967. Karena jauh dari tanah kelahiran orangtuanya itulah, membuatnya ingin tahu lebih mendalam tentang kebudayaan Minang, khususnya musik tradisional daerah itu. Setelah mengenal musik asal nenek moyangnya, ia berusaha memperlihatkannya dalam nada maupun petikan gitar dalam lagu-lagu yang dihasilkannya. Petikan gitarnya merajai lagu-lagu pop Indonesia tahun 1960-an, seperti pada lagu Senja di Kaimana, Semalam di Cianjur, Sebiduk di Sungai Musi yang dinyanyikan Alfian, atau Teringat Selalu dan Pulau Seribu yang mengorbitkan Tetty Kadi.

 Sumber:

- https://www.jakarta.go.id/artikel/konten/5817/zaenal-combo
- http://zaenalcombo.blogspot.com/

TUGU GUGUAK MALINTANG

Tugu ini pernah berdiri di Guguak Malintang, Padang Panjang. Peristiwa: Di penghujung Februari 1841 para pejuang masyarakat Minangkabau meny...